Muratara

Bupati Muratara: Peningkatan IPM Perlu Komitmen Bersama

MURATARA,(Radarsilampari.Com) – Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) HM Syarif Hidayat buka langsung kegiatan penguatan peranan desa dalam akselerasi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang kesehatan.

Pertemuan yang berlangsung di Hotel Dewinda Kota Lubuklinggau, Selasa (3/9) dihadiri Camat, Kades dan Ketua TP PKK Desa se Kabupaten Muratara,

Dalam arahannya, Bupati Muratara, HM Syarif Hidayat berpesan agar para Kades dan camat bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Perlunya perhatian lebih dari kades dan camat terhadap masyarakat, dalam mengurangi stunting, AKI, AKB dan stunting,”Kata bupati.

Menurut dia, Desa ada ADD, DD bahkan ada juga Bantuan Gubernur (Bangub) untuk  kesehatan dalam hal ini Posyandu.

“Saya bangga ada kades yang membangun posyandu, PAUD,  jadi kalau ada desa kate perubahan masih kumuh, becek perlu dipertanyakan diapokan DD,” Ungkap bupati.

Masih dikatakannya, Target pemerintah kedepan penurunan AKI, AKB dan stunting, asalkan sungguh-sungguh dan komitmen yakin IPM bisa naik.

“Bidan desa tuntun warga turun keliling ke desa-desa, jangan setelah di Puskesmas baru ditangani, usahakan mulai hamil ditangani,”pesan bupati.

Sementara itu, Ketua TP.PKK Kabupaten Muratara, Lia Mustika Syarif mengajak seluruh unsur pemerintah baik tingkat kabupaten, kecamatan dan pemerintah desa untuk fokus dalam menangani stunting.

“Masalah kesehatan masyarakat khususnya penanganan kasus stunting bukan tugas Dinkes saja tapi  Camat dan Kades yang lebih tau kondisi warganya, Jadi aku minta serius, Tolong Camat, kades turun langsung ke masyarakat,”Pinta Lia Mustika Syarif.

Menurut dia, Peran Posyandu harus benar-benar dijalankan, Penuhi fasilitas kebutuhan Posyandu, sebab bukan alasan Posyandu tidak berjalan karena DD ada bahkan Bantuan Gubernur juga ada.

“Khusus Posyandu jangan lagi pakai dacing, DD ada, bahkan Bangub juga ada Rp. 5 juta, kalau untuk beli timbangan digital cukup,” Beber dia.

Jadi dalam penyelesaian masalah stunting, AKI dan AKB perlu adanya komitmen bersama.

Sebelumnya, Kadinkes Kabupaten Muratara, Marlinda mengatakan keberhasilan dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Muratara, berkenaan dengan tingkat kesehatan masyarakat. Dimana AKI, AKB dan stunting menjadi salah satu faktor IPM.

Menurut dia, IPM Kabupaten Muratara pada posisi 16 sebelum Kabupaten Pali.Untuk itulah dalam menanggulangi ini haruslah intens dilakukan.

“Kita sekarang bukan berpikir bagaimana kuratif dan rehabilatif tapi prepentif dan promotif terhadap penanganan stunting dan AKI, AKB,”Kata Marlinda.

Sebagaimana data per Juni 2019 untuk jumlah AKI sebanyak 4 kasus, AKB 24 kasus dan stunting 76 kasus.Permasalahan mungkin penanganan di lapangan dalam hal ini pelayanan kesehatan belum maksimal dalam hal ke desa-desa.

Guna mendongkrat penurunan AKI, AKB dan stuntingJ makanya Dinkes keluarkan progam inovasi berupa Catin atau Calon Pengantin Sehat Reproduksi.”Kita sekarang intervensi bukan di hilir tapi dari hulu calon pengantin dan calon ibu,” papar dia.(ASP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *