Muratara

Peningkatan Jalan Desa Srijaya Makmur Dibangun Asal Jadi

MURATARA,(Radarsilampari) – Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PU-BM) Kabupaten Musi Rawas Utara (MURATARA), lagi – lagi jadi sorotan warga karena kualitas pembangunan yang rendah. Kali ini yang menuai kritikan warga adalah proyek peningkatan lanjutan jalan di Desa Sri Jaya Makmur Kecamatan Nibung.

Pasalnya pekerjaan jalan aspal yang menelan anggran APBD miliaran rupiah ini baru beberapa hari selesai pengerjaan sudah rusak.

Tampak aspalnya begitu tipis, tidak rata serta bergelombang. Ada sebagian titik ruas jalan mulai tampak keretakan, diibagian sisi kanan jalan aspalnya begitu rapuh.

Warga setempat saat jumpa awak media mengungkapkan kekesalannya atas pengerjaan proyek yang terkesan asal jadi dan terburu-buru ini.

“Silahkan cek sendiri pak, aspalnya begitu tipis, jika seperti ini kalau ada mobil berat lewat pasti amblas,” Kata Sur pada awak media.

Sebelumnya ia sudah menduga kalau pengerjaan ini tidak dikerjakan secara maksimal sesuai kelayakan namun tidak berani untuk menegur karena minder.

“Kami tahu pembangunan ini tidak bagus, tapi apalah daya rakyat kecil, tidak berani protes,” Sebut dia.

Ditempat yang sama, Yogi salah satu pemuda setempat juga mengungkapkan bagian yang gampang amblas saat dilalui pengguna jalan.

“Coba kita injak diaspal sebelah kanan, begitu terpijak aspalnya remuk,” Ungkap dia.

Tidak hanya menuai kritikan dari warga setempat, pembangunan ini juga mengundang perhatian dari kalangan aktivis Mahasiswa asal Muratara yang berkecimpung didunia gerakan massa.

Rivaldo Aktivis Mahasiswa saat mengetahui hal ini merasa miris dengan proses pembangunan infrastruktur akhir – akhir ini yang selalu menarik perhatian publik.

“Inilah potret proyek pembangun infrastruktur di kabupaten Muratara ini, bayangkan saja, beberapa hari dibangun sudah rusak, sudah tentu pasti ada sebab dan akibat,” Cetus dia

Ia juga menduga hal ini dilakukan dengan sengaja oleh para oknum secara sistematis dan masif untuk meraup keuntungan besar tanpa memikirkan kepentingan umum dan masyarakat pada umumnya.

“Saya mengindikasikan proyek ini ada Mark Up besar-besaran, hal ini dibuktikan dengan kualitas pengerjaan yang sangat rendah, coba kalau dibangun sesuai dengan RAB tidak mungkin bisa terjadi seperti ini,” Tegas dia.

Menanggapi hal itu, Pihak Dinas PU-BM melalui Indra selaku Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) mengatakan baru mengetahui persoalan itu dan akan memanggil pihak kontraktor untuk memperbaiki.

“Kan Ada pemeliharaan, nanti akan kita panggil kontraktornya agar diperbaiki pekerjaannya,” Jelasnya, Selasa (05/0/2021). (Hamkam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *