MurataraPolitikSosial

GMNI Soroti Kinerja 1 Tahun Bupati Muratara

Lubuklinggau, (Radar Silampari) -Satu tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara, menjadi sorotan sejumlah pihak. Termasuk, Pengurus GMNI yang menilai belum ada satu pun visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Muratara yang terealisasi seperti yang dijanjikan ketika mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah setahun silam.

“Yang ada, malah berdiri dengan gagahnya perusahaan batu bara yang pada hakekatnya hingga saat ini belum ada unsur manfaat yang signifikan, baik bagi kebermanfaatannya untuk masyarakat Muratara dalam estimasi pendongkrak perekonomian masyarakat di Muratara,” ujar Eris Yong Hengki, Ketua Cabang GMNI Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara, Rabu (23/2).

Menurut Eris, penting agar Bupati segera berupaya mengurangi angka pengangguran dan peningkatan PAD Kabupaten Muratara. Sebab, ia menilai yang ada saat ini sejumlah kebijakan hanya berpihak pada kapitalis.

“Contoh yang ada saat ini, malah semakin banyak persoalan-persoalan yang bermunculan di tengah masyarakat, misal dengan adanya perusahaan batu bara, selain tidak ada manfaat dalam upaya mengurangi pengangguran, malah berdampak pada banyak sisi lain, seperti terganggunya aktifitas masyarakat karena banyaknya mobil besar pengangkut batu bara berlalu lalang, karena jalan yang digunakan oleh pihak perusahaan ini adalah jalan daerah. Jadi apa manfaatnya untuk masyarakat Muratara. Yang ada mereka selaku investor malah merusak fasilitas,” tegasnya.

Dijelaskan Eris, genap satu tahun masa kepemimpinan HDS-Inayatullah selaku Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muratara, seyogyanya janji-janji manis yang dijanjikan dahulu seperti janji bantuan lansia, pendirian MTS dan MAN setiap kecamatan, program rehab 1.000 rumah pertahun dan masih banyak lagi janji-janji yang lainnya harus dijelaskan seluruh progressnya.

“Yang kami sayangkan, malah meningkatnya angka pengangguran dengan pemecatan secara massal tenaga honorer di Kabupaten Muratara, lalu peredaran narkotika yang masih merajalela, serta banyaknya aktifitas-aktifitas yang tidak berjalan dengan alasan kekosongan kas daerah, seperti dibatalkannya perekrutan CPNS tempo hari dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang teramat banyak untuk di jelaskan. Wajar jika kami mempertanyakan janji-janji dari Bupati dan wakil Bupati Muratara yang pada saat ini, kami nyatakan hampir mendekati zero perihal realisasinya,” pungkas Eris. (Pranata/Rilis GMNI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *