Lubuklinggau

15 Orang Santri Ponpes Ar- Risalah Positif Covid-19

LUBUKLINGGAU,(Radarsilampari) – 15 Orang Santri Pondok Pesantren Modern Ar- Risalah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan positif virus corona atau Covid-19. Dan sedang menjalani isolasi dirumah Sehat yang sediakn pondok pesantren.

Hal itu dijelaskan Ustad Fahmi Atiq pada, Senin (14/9/2020) saat Konferensi Pers kepada media bersama dengan petugas Pukesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau di pondok pesantren.

“Bahwa kami di Pondok Pesantren Ar-Risalah baik-baik saja dan aman-aman saja hanya perlu dijelasin secara fakta apa yang terjadi di Pondok Pesantren Ar-Risalah,”kata Ketua Pimpinan Pesantren Ar-Risalah Kota Lubuklinggau Ustad H. Fahmi Atiq,kepada awak media.

Dia tidak ingin masalah ini menjadi simpang siur, maka hari ini pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau menjelaskannya hal ini.

“Saya ingin jelaskan bahwa Covid-19 ini tidak seberbahaya yang diberitakan, makanya kita sebagai manusia ini akan melakukan ikhtiarnya, dan kami kepengen anak kami sehat dan bisa menghapal Quran,”kata dia.

Dia mengakan oleh sebab itu Dinas Kesehatan memberikannya saran terkait dengan saran itu, dirinya memperketat dan dari itu sudah dari awal. Namanya juga anak-anak, sebab itu pihak pesantren tekankan anak-anak untuk tidak makan bersama-sama satu piring, minum tidak bersama-sama.

Dan dari Sekolah sendiri tentu harus menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan menerapkan cuci tangan.

Sambung Fahmi memang kemarin, sempat timbul kepanikan kepada Wali Santri, namun setelah diberi penjelasan barulah mereka mempercayai pihak pondok untuk mengurus semua anak-anak yang terpapar covid-19 dan lain-lain.

“Proses belajar kita ada beberapa hal yang tidak bisa dikurangi, seperti sholat dan mengaji,”ujar dia.

Sementara untuk belajar sendiri mereka banyak belajar diruang terbuka dan guru yang mengajar dari luar untuk sementara di stop dan akan belajar menggunakan daring.

Di pondok pesantren saat ini yang mengajar hanya guru-guru yang berada didalam saja.

Untuk menjamin kesehatan para santri, pihaknya mendengarkan saran dari dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan pengecekan dini agar penanganan dengan cepat.

“Karena masyarakat kita ini memandang aib dan padahal ini datangnya dari allah, untuk itu anak-anak saat ini tidak bisa dipulangkan, karena takutnya apabila mereka terpapar dapat menularkan ke  yang lain jadi mereka tidak dipulangkan demi kebaikan bersama, saran ini juga dari dinas kesehatan,”jelas dia.

Sementara petugas Kesehatan dari Pukesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau dr Darlela menjelaskan sehubungan dengan adanya kasus yang terjadi kepada anak-anak santri Ar risalah. Berawal petugas Pukesmas Citra Medika mendapat tugas dari kepala Dinas tujuanya adalah untuk kesehatan anak-anak pesantren terkait Covid-19.

“Pada awal Selasa (8/9/202)  kami datang untuk mengecek anak yang ada gejala, dan dicek dan hanya satu santri yang dapat, lalu  kami lakukan swab kepada anak tersebut dan besoknya hasilnya yang satu  positif Covid-19,”kata dr Darlela dalam riliesnya kepada awak media.

Karena satu anak Positif dikatakan ia, petugas Pukesmas melakukan tracking kepada santri yang lainnya, sehingga dapat hasil pada hari itu sebanyak 49 santri yang di swab.

Keesokan harinya lagi jumlah Santri yang di swab sebanyak 79 orang. Dari ke-79 orang santri 37 orang hasil swab-nya sudah keluar. Dari ke 37 orang itu hasilnya 22 orang dinyatakan negatif dan 15 orang dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19.

Menurut ia, pihak pondok pesantren sudah sangat peduli kepada anak-anak, karena kepudiannya itu petugas Pukesmas Citra Medika dipanggil untuk mengawasinya.

Anak-anak yang positif kata ia,  sedang menjalani isolasi oleh pihak pondok, sebabnya di Pondok Pesantren sudah ada rumah sehat dan yang positif akan diisolasi dirumah sehat.

“Kami dari Pukesmas melihat mengenai protokol kesehatan, dan menghimbau kepada orang tua santri tidak usa cemas, pondok pesantren akan menjamin kesehatan anak-anak, semua sudah dipantau dari pukesmas citra medika,”jelas dia.

Selain itu sambungnya, petugas Pukesmas sudah membuat jadwal untuk pengecekan kesehatan anak-anak santri yang sedang  menjalani isolasi dirumah sehat Pondok pesantren.

Sehingga ditegaskan dr Darlela, santri disini tidak dipulangkan karena untuk kesehatan bersama mereka akan di cek kesehatannya, ada kemungkinan apa bila di pulangkan dia yang sedang menjalani isolasi akan menularkan orang lain jadi mereka melakukan isolasi disini.(LK-MRJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *